Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Pucuk Cemara Singapura

Diperbarui: 24 Agustus 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kecipak air di ujung kaki di pasir itu terasa membasahi ingatan.

Hanya rembulan tersipu mengintip di balik pucuk cemara

Rasanya, puluhan tahun tak berjeda dalam linangan kenangan

Saat itu, kembang api dari Singapura bercahaya di wajahmu malu - malu

Ohh Perempuan bermata sipit

Kuning langsatmu sempurna diterpa rona rembulan

Berlipat-lipat sajak ku-usung berdamai dengan beribu doa

Menciptakan sajak - sajak patah dan patah

Siur angin dingin, berhembus, kaku dan kelu

Sepanjang langkah di tengah belantara melupakanmu

Singapura masih berkelip seperti dulu, aneka lampu menajam padaku,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline