bulan menyelinap di rimbun taman malam itu,
cahaya redup menusuk ingatan kepadamu
bayangan senja memudar menjadi kerlip bintang
di dadaku akar rindu melilit sendu
ke sekian rajut malam
sepanjang rel tak menemui ujung
lokomotif membakar dada pegembara
mengusung cinta terlunta
antara ranting dan desir daun
rindu kau titip seiring tetes embun
racun jiwaku