Ah, Puisi
Pada tetes embun pagi buta, kuasuh segenap resah di bulir masa
Ketika fajar melukis cahaya pelan-pelan meyusupkan asa
Pagi akan dilahirkan untuk kesekian kali,
Sedangkan diri hanyalah butiran debu penuh noda
Tak piawai mengiring irama semesta yan harusnya se irama
Entah detak waktu harus kutikam dalam-dalam
Agar masa menyiasati hati, dan harapan sebening matamu
Yang kuselami dalam-dalam,
Menggenangkan segala wujud semesta menjadi candu