Permaknaan Hidup
Sudahlah,
Sekian cangkir kopi lumatkan banyak kenangan
Namun sunyi tetap pahit, hangat tak pernah lama
Ketika masa berdetak seirama degup jantung
Aku masih membenahi gelas-gelas retak
Antara rerintik rindu dan puisi sahdu
Mungkin,
Semilir angin di Dago membelai lembaran buku
Di goreskan dalam linangan air mata, membalik