Angin meniup kencang, tiang warung kopi tepi jalan juga goyang
Seperti langkahku di tebing-tebing asa yang hilang
Daun ilalang senandungkan lagu yang begitu purba
Dari hati manusia, dari jiwa manusia
Dan juga tidak ada yang dibanggakan diri
Debu telah mengumpat antara hirup nafas
Kita yang selalu menyisih dari tiap jengkal masalah
Semesta menyatukan apa pun yang harus engkau terima
Ada rasa takut,
Merpati terbang diangkasa dengan sayap-sayap cinta