Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Puisi: Aglonema Red Sumatra

Diperbarui: 10 Januari 2021   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (sumber: SHUTTERSTOCK/PRAPA via kompas.com)

Kuasuh semesta pada puing se cuil jiwa
Agar dia tumbuh jua antara rinai airmata
Penghujung hari nan lelah menyerah
Atas segala tabah dan kisah yang tak henti berderai
kian murung menjenguk jendela masa
Antara puingnya kini ditumbuhi serpihan asa

Kuasuh redup bulan antara lantunan syair malam
Menyusuri daunan aglonema red Sumatra
Kutunggui merahmu membara di dada
Kuharap helai ke helai waktu yang tersia

Kukatakan saja, wahai angin
Yang singgah antara pias luka, maka harusnya
singgahi benih harapan kembali di atas tanah-tanah rekah
Lalu, doa yang kian deras itu menyirami tiap detak waktu
Begitu semesta mengisi ruang-ruang hati yang kelu

Selembar malam paling sahdu, bertabur butiran tasbih
Hati tak henti mengucap nama tuhan
Untuk segala kekalahan dan kelalaian
Dan mekarkan daun syairku dari akar ke pucuk
Dalam puisi-puisi indah semesta

Bandung, Januari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline