Rizal De Loesie
Kuseduh kata menjadi kopi,
Seperti bunga dan laron taman nan sibuk
Perempuan penjual kembang di gaun cepak
Mengejar kerlip lampu redup prapatan
Telah kutitipkan setangkai mawar
Pada puisi tak habis kuseduh lagi
Membuka pintu langit
Ah kota yang luka
Memerankan cahaya meliuk-liuk
Sepanjang peron dan lampu