Aku datangi rumah kejemuan,
Teras rumah basah, hijau dedaunan
tak lagi rimbun
Nyanyian burung samar menghindar
Pelupuk mata berat mengepak
Aku tunggui halaman sunyi
Takut mengintip,
Gulita di dalam begitu mencekam
Suara hati yang hampir mati
Catatan lebam begitu paham
Jika kau mampu nyalakan lampu