Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Tentang Cangkir Kopi Keseribu

Diperbarui: 17 November 2018   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

kopi hitam lebat gulita, beralas  ketabahan takdir

terhempas detak waktu menjadi deret angka almanak

selama itu pahit  getirnya melumat ujung lidah,

mencakar-cakar gula dan riak air, gulalah kalah

**

lalu, semburat cahaya di celah gunduk bukit itu

ada bebatuan rebah, ujungnya tajam

menembus labirin  kasih

terhempas dia menyusup dalam cerug sunyi

membalut tapak langkah

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline