Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Puisi | Pulanglah Sejenak

Diperbarui: 10 November 2018   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejumput kata menghunus tepat di jantung kalimatku, gemuruh menghujam gulita pandangan dan getar rangka membunuh jiwa. Aku terpasung jutaan langkah sementara kalimat hanyalah susunan kata yang terbata. Lalu,  pedang-pedang berkilau  mengarah pada simpul-simpul yang telah lama dikrarkan.

*

Rasa ini adalah kekalahan, bertumpu pada keheningan dan ketiadaan. Kata adalah diksi yang teramat padat untuk dijelaskan kalimat.

*

Pulanglah sejenak pada lorong-lorong hati, menabur  bunga-bunga di keningnya, bila bunga itu terlanjur kering, tunggulah tiba nyanyian embun menetes di lubuk hati. Setelah itu jeruji ataupun bias cahaya tuhanlah yang tahu...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline