Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Alamat Pulang

Diperbarui: 4 Oktober 2018   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kususuri fajar dalam lekuk tubuhmu, sisa wangi parfum infinity tercium di antara desah dingin yang menguapkan segala takjup, kepadamu yang terhampar bak ladang yang belum kutanami dengan  rerumputan kata.

**

Engkau menjelma sebilah pedang yang berkilau, tajammu menusuk sukma dan jantungku yang memompakan gunung-gunung berapi seantaro dunia yang kugenggam, lahar-lahar menggeliat kelaparan mengalir dalam pembuluh nadi. Aku tergamang dalam sesak dunia menyusuri lorong-lorong.

**

Tiada matahari yang menjadikan api, aku yang terbakar legam mendidihkan kata-kata dalam rangkai puisi yang terbait, terburai jua dia dalam jejak-jejak yang kita tandai.

**

Setelah lelah ini rebah, seperti kepasrahan yang menjelma menjadi butir-butir embun, kita telah lumat segala alamat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline