Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Sajak Orang-orangan Sawah

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanya mampu membait kata

Di bawah pohon yang semakin kehilangan daun

Dideru angin entah dari mana

Menerpa bathin dalam gelombang raga nan rapuh

Di ujung simpul sebuah tali kehidupan nan kusut

Yang tak pernah selesai

Aku sajakkan untuk orang-orangan sawah  pengusir burung

Berdiri bagai boneka saksikan banyak peristiwa

Bergetar saat digoyangkan, diam

Kala tak beriak apa-apa!

Aku susun kata ‘ntuk rasa syukur

Atas air yang kuminum, udara yang kuhirup

Walau tak lagi semurni cinta sigadis desa

Di atas puing-puing kebajikan nan tersisa

Selamatku, bagimu para pejuang

Yang akan duduk dan terduduk

Para pengangkat bendera dan pembagi derma

Dan kita yang senantiasa

Membela entah siapa dibela dan untuk apa dibela

Ooo matahari, berubahkah kadar cahaya?

Hingga tak rata bathin terbakar

Dan kita hanya rasakan pedih pilu

Tak tau dimana luka.

Marinteh, Pauh Duo, 12 Maret’14

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline