Lihat ke Halaman Asli

Yudye

Freelance

Sesuap Nasi

Diperbarui: 20 Juni 2024   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengemis(Gambar oleh Aamir Mohd Khan dari Pixabay) 

Di sudut kota yang terlupakan
Terbaring seorang peminta
Dalam keheningan malam yang kelam
Menanti sesuap nasi sebagai jawaban

Dahulu, ia terlahir dalam kehangatan
Namun kini, ia tenggelam dalam kesepian
Setiap langkahnya terhenti
Oleh beban hidup yang tak berujung

Matahari terbenam tanpa belas kasihan
Menyisakan malam yang dingin
Dalam pelukannya yang gelap
Ia berharap pada sesuap nasi yang tiada pasti

Rasa lapar yang menggigit perutnya
Menjadi pengingat akan kehinaan
Dalam kota yang penuh dengan gemerlap
Ia terdampar, tanpa harapan

Namun, di antara bayang-bayang kegelapan
Ada sinar kecil yang bersinar
Dari seorang yang berbagi sedikit nasi
Menyentuh hatinya yang beku

Sesuap nasi, bukan hanya makanan
Tapi sinar kebaikan dalam kegelapan
Menyentuh jiwa yang terluka
Dan menghidupkan kembali harapan yang pudar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline