Pengantar
Mille-feuille, yang secara harfiah berarti "seribu daun" dalam bahasa Prancis, adalah salah satu hidangan penutup paling elegan dan terkenal dari Prancis. Terdiri dari lapisan pastry yang tipis dan renyah yang diselingi dengan krim kental atau custard, mille-feuille merupakan perpaduan sempurna antara tekstur dan rasa.
Hidangan ini sering dikenal dengan nama lain seperti Napoleon atau custard slice di beberapa negara. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi asal-usul mille-feuille, bahan-bahannya, cara pembuatannya, dan mengapa hidangan ini menjadi simbol dari keahlian kuliner Prancis.
Sejarah Mille-Feuille
Sejarah mille-feuille bisa ditelusuri kembali ke abad ke-17 di Prancis, meskipun asal-usul pastinya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan kuliner. Chef Prancis terkenal, Marie-Antoine Carme, yang hidup pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, sering dianggap sebagai orang yang mempopulerkan mille-feuille. Dalam karyanya, ia menyempurnakan teknik pembuatan puff pastry dan memperkenalkan berbagai variasi hidangan penutup ini.
Nama "Napoleon" yang kadang digunakan untuk mille-feuille mungkin berasal dari Napoli, Italia, bukan dari kaisar Prancis. Namun, terlepas dari asal-usul namanya, mille-feuille telah menjadi ikon dalam dunia pastry, menggambarkan kehalusan dan kompleksitas teknik kuliner Prancis.
Bahan-bahan Mille-Feuille
Mille-feuille terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan:
1. Puff Pastry (pte feuillete): Puff pastry adalah bahan utama dalam mille-feuille. Pastry ini terdiri dari lapisan adonan dan mentega yang digulung dan dilipat berkali-kali untuk menciptakan tekstur yang renyah dan berlapis.
2. Krim Patisserie (crme ptissire): Krim patisserie atau custard adalah isian tradisional untuk mille-feuille. Krim ini terbuat dari susu, kuning telur, gula, dan tepung maizena, dimasak hingga kental dan lembut.