Lihat ke Halaman Asli

Yudit Wiadji

FISIP Atma Jaya Yogyakarta 2014

Kata Maaf, Nggak Bikin Kamu Tampak Buruk Kok!

Diperbarui: 17 Maret 2020   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi interaksi anak (ils: @mamefuk/twitter)

Manusia tidak pernah luput dari yang namanya salah. Bahkan dalam keseharian pun selalu ada kemungkinan untuk melakukan kesalahan, disengaja maupun tidak disengaja. Pernahkah kalian melihat orang yang menerobos antrian, tidak sengaja menumpahkan air, menyerempet kita saat berjalan dan kemudian mereka memilih untuk beranjak pergi tanpa mengucapkan kata "maaf"? 

Atau bahkan kita sendiri pernah melakukannya? Tidak hanya di tempat umum, bahkan dalam hubungan sosial pertemanan, keluarga, lingkungan pekerjaan, dan hubungan romansa seringkali kita menemui orang - orang yang melakukan kesalahan dan melukai perasaan orang lain tanpa merasa bersalah. 

Menurut Eileen Rachman dan Sylvina Savitri dalam tulisannya di lifestyle.kompas.com menyatakan bahwa meskipun permintaan maaf merupakan suatu konsep positif, namun ternyata hal tersebut tidak selalu diyakini "seksi", "in", atau "keren". Tidak terlalu mengejutkan memang. Banyak dari kita yang memiliki anggapan bahwa meminta maaf adalah kesalahan karena merusak citra, entah citra perusahaan atau dirinya sendiri. 

Hal - hal tersebut merupakan gambaran dari ego. Mengapa seseorang susah atau lebih parahnya enggan untuk meminta maaf? jawaban dari ini semua adalah ego. Dikutip dari lifestyle.kompas.com (2013), penelitian oleh Dr Tyler Okimoto, dari University of Queen Sland  menemukan bahwa orang - orang yang enggan meminta maaf biasanya merasa memiliki power yang lebih besar daripada orang lain. Orang - orang tersebut seringkali menganggap dirinya paling benar dan orang lain yang salah. 

Dapat kita lihat meminta maaf bukan perkara yang mudah dilakukan. Setiap orang memiliki egonya masing - masing. Meminta maaf berarti rela menurunkan egonya  Memang mengakui suatu kesalahan perlu upaya yang cukup besar. Semua orang dapat melakukannya namun tidak semua orang memiliki kesadaran diri dalam meminta maaf. Terlepas dari itu semua, kata maaf tidak membuat seseorang nampak buruk kok.

Dikutip dari lifestyle.kompas.com (2013), dikatakan bahwa permintaan maaf dalam budaya barat diartikan sebagai seseorang bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukannya. Seseorang memilih untuk bertanggung jawab terhadap kesalahannya merupakan pilihan yang berani karena untuk mengakui suatu kesalahan sangatlah tidak mudah. 

Permohonan maaf juga dikaitkan dengan kerendahan hati seseorang. Menurut Euis Sunarti dalam bukunya "Mengasuh dengan Hati", seseorang dengan ketulusan hati dan kesadaran diri meminta maaf atas kesalahannya berarti memiliki sikap yang rendah hati. Sikap meminta maaf dengan tulus juga merupakan suatu emosi positif. Selain itu, meminta maaf juga memiliki dampak positif bagi hubungan sosial. Daripada mempertahankan gengsi namun kehilangan teman terdekat, kenapa tidak mencoba memperbaiki dengan mengaku salah dan meminta maaf.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline