Lihat ke Halaman Asli

Yudithia Maxiselly

Student of life

Zero Waste (2) Peran Mahasiswa

Diperbarui: 1 Desember 2021   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Setelah tulisan sebelumnya mahasiswa kami menulis tentang gambaran umum sampah dan pengolahannya maka tulisan selanjutnya yang masi ditulis oleh mahasiswa dari kelompok RK 392 ini lebih menerangkan tentang peran mahasiswa terhadap permasalahan sampah. Tulisan ini mengajak untuk para masyarakat terutama mahasiswa sebagai agen perubahan agar dapat berkontribusi meski lewat hal - hal kecil. Berikut tulisan lengkapnya, selamat membaca...

Sampah bukanlah hal yang asing bagi kita, faktanya setiap hari kita memproduksi sampah, mulai dari sampah organik maupun anorganik. Banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang berdampak bagi kesehatan. Namun mengapa masih banyak orang yang acuh terhadap isu sampah ini? Sampah kini menjadi permasalahan yang sulit dikendalikan. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi kita semua, selain karena banyaknya sampah yang diproduksi juga kurangnya pemahaman masyarakat terkait pengelolaan sampah serta rendahnya kesadaran akan memelihara kebersihan lingkungan agar terbebas dari penyakit. 

Indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahun. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK, 2017), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Yang berarti sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik karena pada dasarnya setiap hari kita menghasilkan sampah dari sisa-sisa makanan yang kita konsumsi. 

Menurut World Health Organization (WHO) Sampah merupakan suatu materi yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia. Sampah terdiri dari sampah organik yaitu sampah sisa-sisa makanan dan sampah anorganik yaitu sampah berupa benda yang sudah tidak dipakai lagi. Sampah yang dianggap sebagai barang bekas sebenarnya masih bisa dijadikan sebagai sesuatu yang bernilai. Contohnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Hal ini dapat dimulai dengan mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya agar mudah untuk diolah kembali. 

Lalu, kemajuan apa saja yang sudah dilakukan? Saya telah melakukan observasi di daerah masing-masing anggota kelompok dengan tujuan untuk memperoleh informasi serta mengetahui situasi di lapangan. Tak hanya itu, saya juga melakukan riset bersama kelompok saya yang dilakukan tempo hari dengan 132 responden tentang kesadaran akan mengolah sampah. Jika dilihat dari status 88,6% responden adalah Mahasiswa, 6,1% adalah pelajar serta 6,8% lain-lain. 87.1% dari mereka menyatakan bahwa mengolah sampah sangatlah penting dan 12,1 % menyatakan mengolah sampah itu cukup penting. Berdasarkan data hasil riset, dapat diketahui bahwasanya masih banyak masyarakat baik itu Mahasiswa, pelajar dan yang lainnya menyadari akan pentingnya mengolah sampah. Namun, masih sedikit dari mereka yang melakukan daur ulang sampah. Hanya 3,8% dari responden yang selalu mengolah sampah, sekitar 56.8% menyatakan jarang mengolah sampah, sisanya menyatakan tidak pernah dan jarang. Cara mereka mengolah sampah pun beragam, ada yang dibakar, dijadikan sebagai kerajinan, dijadikan pupuk organik serta menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). 

Maka peran Mahasiswa sebagai agent of change disini sangatlah penting, sebagai pembuat perubahan, penggerak untuk lebih baik. Dalam konteks ini kita melakukan sosialisasi melalui media sosial platform instagram dengan membuat sebuah poster yang berisi tentang berbagai pengolahan sampah organik, beserta penjelasan manfaatnya. Diperlukan sikap gotong royong untuk mencapai tujuan, sesuai dengan sila ke-5 yaitu dengan bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengolah sampah sebagai upaya dalam memanifestasikan lingkungan yang bersih. Ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah, partisipasi masyarakat dalam mengingkatkan kesadaran mengolah sampah sangat diperlukan, demi menciptakan lingkungan yang sehat. Setidaknya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, semua bisa karena terbiasa. Biasakan diri untuk hidup sehat.

Oleh : Deva Syauqi Khairunnisa 

DAFTAR PUSTAKA 

Komposisi Sampah di Indonesia Didominasi Sampah Organik, 2017, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/01/komposisi-sampah-di-indonesia-did ominasi-sampah-organik. Dipetik 27 Oktober 2021. 

Sampah: Pengertian, Jenis, Penyakit, Energi, dan Dampak Buruk, https://foresteract.com/sampah/. Dipetik 27 Oktober 2021. 

Observasi: Pengertian Para Ahli, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Jenisnya, 03 Agustus 2021, Dipetik 27 Oktober 2021

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline