Tumbuh dewasa merupakan sebuah tantangan baru dalam hidupku. Berbagai lika-liku kehidupan telahku lalui hingga kini. Memang hal tersebut terasa berat dalam hidup dan tentu saja membuat diri ini menjadi tidak tenang. Rasa overthinking pun selalu menghampiri. Sebenarnya kecemasan akan masa depan timbul dari pikiran kita sendiri.
Banyak sekali kesempatan yang harus kita coba di masa muda. Jangan pernah takut gagal apabila kita ingin berhasil di masa depan. Tuhan telah memberikan anugrah kepada diriku tanpa bisa aku hitung jumlahnya. Tidak seharusnya aku mengeluh terus menerus dengan keadaan karena itu semua adalah kenikmatan yang telah Tuhan berikan kepada hamba-Nya.
Waktu terus berjalan dan aku kini mulai memahami apa arti hidup ini. Dengan segala hal yang terjadi di dunia kini aku pun sudah bisa berdamai dengan keadaan. Prinsipku saat ini adalah "Jangan keluhkan hidupmu, cukup kalahkan saja rasa malasmu."
Memang tidak munafik melihat teman-teman sudah banyak yang berhasil meraih cita-citanya, hidup dengan fasilitas yang serba ada, memiliki prestasi yang bisa membanggakan kedua orang tua, dan masih banyak lagi. Terkadang rasa sedih pun menghampiri hidupku melihat teman-temanku yang telah berhasil, sementara aku merasa masih seperti ini saja dan tidak ada perkembangan.
Semua keluh kesahku tidak akan berguna untuk merubah hidupku untuk lebih baik lagi. Salah satu caranya adalah bergerak untuk melangkah menggapai masa depan. Kini aku pun sudah mulai bangun dari rasa sedihku dan rasa insecure ku. Hal yang bisa aku lakukan sekarang ialah berdoa dan berusaha. Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh, mengurangi waktu mainku, dan fokus untuk mengasah skill yang dapat menunjang karirku dimasa depan.
Satu hal yang terpenting di hidupku adalah bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan dan berbakti kepada orang tua. Karena dalam agama saya mengajarkan bahwa "Ridhollah Fi ridhol walidaini". Aku yakin bahwa mimpiku akan segera tergapai. Semua manusia yang ada di muka bumi ini sedang sama-sama berproses. Maka dari itu, percayalah pada setiap prosesmu karena tidak semua bunga mekar secara bersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H