Bagi para pecinta sejarah nusantara tentu tidak asing lagi ketika mendengar istilah Perang Bubat, konon perang yang terjadi antara kerajaan sunda dan majapahit ini menjadi sebab musabab tidak adanya nama jalan yang berbau "Majapahit" seperti Jl. Hayam Wuruk, Jl. Gajah Mada ataupun Jl. Majapahit di tatar pasundan (Jawa bagian barat).
Lantas bagaimana perang ini bisa terjadi?
Berikut ulasannya...
Kerajaan Sunda menjadi batu sandungan Mahapatih Gajah Mada
Berdasarkan literatur sejarah, Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Nusantara (Indonesia). Pengaruh kerajaan ini tersebar mulai dari Semenanjung Melayu hingga Ambon (Pulau Maluku). Kurang lebih wilayah Majapahit kala itu hampir menyerupai wilayah Nusantara (Indonesia) saat ini.
Kejayaan Majapahit ini tidak terlepas dari Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada dengan Sumpah Amukti Palapanya yang bersumpah untuk mempersatukan seluruh Nusantara (wilayah Indonesia saat ini) dibawah kendali Kerajaan Majapahit.
Menariknya walaupun sudah menaklukan banyak daerah di luar Pulau Jawa, Majapahit sendiri belum menaklukan Kerajaan tetangganya yang berada di bagian barat Pulau Jawa yakni Kerajaan Sunda.
Masih bebasnya sunda untuk berdiri dengan bendera (panji) kerajaannya sendiri tentu mengusik hasrat Mahapatih Gajah Mada untuk segera menaklukannya. Hal ini ditambah lagi dengan realita geografis bahwa Kerajaan sunda dan Kerajaan Majapahit memiliki perbatasan darat yang sangat panjang sehingga sangat mendukung untuk melancarkan sebuah ekspansi.
Mungkin yang juga menjadi pertanyaan beberapa pecinta sejarah adalah bagaimana bisa Semenanjung melayu hingga kepulauan ambon yang dibatasi oleh luasnya lautan bisa ditundukkan Majapahit lebih dulu daripada Kerajaan Sunda?.
Padahal untuk melakukan sebuah ekspansi ke suatu daerah yang dibatasi oleh lautan tentu membutuhkan logistik dan prajurit yang extra daripada mengekspansi suatu daerah yang hanya dipisahkan oleh garis semu yang membujur dari daratan utara hingga selatan Pulau Jawa.
Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda memiliki hubungan kekerabatan