Lihat ke Halaman Asli

Anak Bawang vs Anak Pak Bambang

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bawang…

Saudara saya menyebutnya Brambang,

Bukan karena bawang dari Brebes

Sehingga kita harus mbrebes mili, ketika mengupasnya.

Meski Brebes, mbrebes bermakna selalu keluar airnya.

Tapi (lagi-lagi) bukan karena itu

Kalau kini sebelum mengupas brambang punsudah luruh  air mata kita.

Pada harum bawang rakyat negeri kini begitu rindu

Karena bau hambalang telah membuat pilu

Wangi bawang telah dirampas begitu rupa

Serupa anak kesayangan kita yang diambil penculik secara tiba-tiba.

“ Biarlah Rakyat mesti membayar mahal untuk sekedar menikmati harumnya !”

Lantang teriak penguasa yang kadang2 juga merangkap jadi pengusaha.

Bawang hilang,

Serupa nasib rakyat yang kian terbuang

Karena rakyat hanyalah anak bawang,

Kala diiris, dipotong , dimutilasi dan diulek2 pun harus diterima dengan senang

Salahkan saja nasibmu yang menjadi anak Brambang!

Dan bukannya menjadi anaknya Pak Bambang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline