Lihat ke Halaman Asli

Deteksi Dini Penyakit Tanaman (Hama dan Penyakit Tanaman, Bagian 2)

Diperbarui: 12 Maret 2017   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Penyakit Sayuran

Dalam bagian ini akan diuraikan jenis-jenis penyakit yang sering menyerang tanaman sayuran. Berbeda dengan hama sayuran yang bisa dikenali dari penampakan jenis hamanya disamping dari dampak serangannya. Organisme penyebab penyakit tanaman berukuran sangat kecil (mikro), sehingga oleh petani awam hanya bisa dikenali dari dampak serangannya. Oleh karena itu pemahaman tentang faktor lingkungan yang mempengaruhi pesatnya perkembangan organisme penyebab penyakit, ciri-ciri gejala serangan jenis-jenis penyakit, dan cara perkembangbiakannya sangat penting untuk diketahui. Dengan demikian akan bisa dilakukan tindakan antisipasi untuk mencegah dan menghindarinya.

a. Penyakit Rebah Batang atau Dumping Off (Rhizoctania solani, Pythium sp.)

Organisme penyebab penyakitnya termasuk dalam golongan fungi (jamur). Termasuk jenis penyakit yang menyerang tanaman kecil pada waktu persemaian bibit. Perkembangan dan penyebarannya melalui udara dan di dalam tanah (air born dan soil born). Pada kelembaban udara dan kelembaban tanah yang tinggi tetapi fluktuasi suhu udara pada siang hari tidak menentu (kadang dingin dan kadang panas), penyakit ini sering menyerang. Gejala penyakit ini tampak bercak basah pada pangkal batang bibit, yang kemudian mengakibatkan bibit layu dan rebah. Penyakit rebah batang ditemukan hampir pada semua jenis tanaman sayuran pada fase tanaman kecil (bibit).

Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini antara lain menggunakan media semai yang steril, mengatur jarak antar bibit tidak terlalu rapat, lokasi persemaian dipilih yang terbuka dengan sirkulasi udara yang lancar, penyiraman dilakukan tidak terlalu basah dan selalu menggunakan air bersih, serta menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang digunakan,

b.Penyakit Busuk Daun dan Buah (Pythoptora infestans)

Organisme penyebab penyakit ini termasuk dalam golongan fungi (jamur). Perkembangan dan penyebarannya melalui udara, biasa disebut penyakit tular udara (air born). Pada musim hujan dan kelembaban udara tinggi tetapi fluktuasi suhu udara pada siang hari terlalu tinggi (kadang dingin dan kadang panas), penyakit ini sering menyerang. Gejala awal tampak pada daun yang seperti tersiram air panas, kemudian cokelat membusuk dan melebar. Pada saat sudah berbuah, sering juga menyerang buah dengan gejala seperti tersiram air panas kemudian membusuk basah. Perkembangan dan penyebaran penyakit ini cepat sekali jika tidak segera diatasi. Banyak menyerang tanaman kentang, tomat, cabai, terong, paprika, semangka, melon, mentimun, paria, oyong, dan beberapa jenis sayuran lainnya.

Saran antisipasi untuk menghindari serangan penyakit ini antara lain, memperjarang jarak tanam, menjaga kebersihan kebun dan memperbaiki saluran drainase airnya pada penanaman musim hujan. Lokasi lahan penanaman pada saat musim hujan dipilih yang terbuka dan sirkulasi udaranya lancar.

c. Downy Mildew atau Embun Bulu (Pseudoperonospora cubensis)

Organisme penyebab penyakit embun bulu termasuk dalam golongan fungi (jamur). Perkembangan dan penyebarannya melalui udara, biasa disebut penyakit tular udara (air born). Seperti penyakit busuk daun, pada musim hujan dan kelembaban udara tinggi tetapi fluktuasi suhu udara pada siang hari terlalu tinggi (kadang dingin dan kadang panas), penyakit ini sering menyerang. Gejala awal, muncul bercak kekuningan dengan bentuk kotak-kotak mengikuti alur tulang daun yang dimulai dari daun tua. Semakin lama luas daun yang diserang semakin lebar, mengering dan cepat menular ke daun yang lebih muda di atasnya. Banyak menyerang tanaman melon, semangka, mentimun, cabai, terong, paprika, oyong, paria, dan beberapa jenis sayuran lainnya.

Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini sama seperti saran antisipasi untuk serangan penyakit busuk daun dan buah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline