Lihat ke Halaman Asli

Korban Penipuan Online Amazon Palsu dari Berbagai Daerah Sambangi Bareskrim Polri

Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korban dari Daerah Laporkan Penipuan ke Bareskrim Polri dalam gambar tampak sedang melaporkan( Foto Yudi/dok.pribadi)

Korban dari penipuan platform E Commerce Amazon online yang diduga palsu  dari berbagai daerah akhirnya mendatangi Bareskrim Polri di Jakarta kemaren (07/08) untuk mengadukan penipuan.

Para korban  datang dari Jawa Timur, Ponorogo, Jogyakarta, Karawang, Jakarta dan Bekasi berinsiatif untuk mendatangi Bareskrim Polri yang diterima oleh Ditwas Bareskrim Polri  Jln Trunojoyo Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Berbagai korban penipuan dari berbagai daerah yang telah melaporkan ke Polisi ( Sumber korban Amazon/dokpri)

Menurut ketua Paguyuban yang mengkordinir laporan  , M sampai saat ini  penipuan dari Plarform Amazon melaporkan dari grup ini berjumlah sebesar Rp 13.209.481.647 dari 96 anggota ( penipuan online)

Diduga masih  ratusan lagi korban yang terkena penipuan ini dan beberapa diantaranya dilaporkan oleh berita Pasjabar Januari lalu.

Banyak korban yang telah melaporkan kerugian tersebut kepada Polda masing masing dan berharap cepat ditangani.

Pelaporan  sudah berjalan selama berbulan bulan namun belum membuahkan hasil yang serius dan para korban  berharap uang mereka dapat kembali.

Korban yang terkena kerugian dalam jumlah terbesar menurut Ketua Paguyuban Korban Amazon palsu  cukup mengejutkan.

 Dari data anggota ini ada  yang mencapai sejumlah Rp 2.3 milyard yaitu dari Riau sesuai bukti yang disampaikan.

Menurut penelusuran pemberita, korban penipuan ini berasal dari berbagai kalangan dari ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, warga keturunan  bahkan ada yang dari mantan anggota DPR   berjumlah dari puluhan juta, ratusan juta bahkan sampai  milyard rupiah yang membikin shock.

Amazon adalah plarform yang cukup populer di dunia dimiliki oleh orang terkaya di dunia Jezz Bezoz namun e Commerce ini  seperti juga halnya TikTok belum diizinkan menjual produk di Indonesia.

Plarform yang diduga palsu ini  merekrut Seller untuk menjadi rekanan dengan menyetor modal untuk berinvestasi (top up) melalui  Fedex Perdagangan luar negeri  dan setelah menyetor uang yang divestasikan tidak dapat ditarik dengan berbagai alasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline