Lihat ke Halaman Asli

Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza, Bisakah Terlaksana Permanen?

Diperbarui: 9 Juli 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstran menyerukan gencatan senjata di Gaza diacara penggalangan dana Presiden AS Joe Biden, di New York City, AS, ( Foto via Sindonews.com)

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan kepada koresponden BBC Rushdi Abu Al-Ouf bahwa negosiasi  antara Hamas dan Israel di Kairo Senin, 8 Juli antara kepala CIA, William Burns, kepala Mossad Israel, David Barney, dan kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel.

 Sumber tersebut mengatakan bahwa negosiasi akan sangat panjang, rumit  namun ada harapan akan bisa  berhasil.

Hamas setuju untuk merundingkan pembebasan sandera "tanpa gencatan senjata permanen"

Situs web Walla Israel mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa tim perunding Israel mungkin sedang melakukan negosiasi.

Mengenai rincian perjanjian  termasuk masalah nama-nama tahanan Palestina yang diperkirakan akan dibebaskan  dan masalah lainnya.

Delegasi Israel juga akan berdiskusi dengan para mediator mengenai masalah keamanan terkait kesepakatan tersebut, seperti masalah pengelolaan dan pengoperasian perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza serta poros Philadelphia. Situs Israel menyatakan bahwa delegasi perundingan termasuk perwakilan tentara Israel dan badan intelijen Mossad.
Para mediator sejauh ini hanya mampu mencapai satu gencatan senjata dari kedua pihak pada bulan November, yang memungkinkan pembebasan 80 sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan pembebasan 240 tahanan Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih menegaskan bahwa perang di Gaza tidak akan berakhir sampai semua tujuannya "tercapai," termasuk "eliminasi" Hamas dan pembebasan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

"Hamas memperkirakan perundingan akan memakan waktu dua hingga tiga minggu jika Israel tidak menghalangi proses perundingan seperti pada waktu-waktu sebelumnya."

 sumber Republika

Dia juga menjelaskan bahwa gerakan tersebut "memberi tahu para mediator bahwa mereka ingin membawa bantuan dalam jumlah hingga 400 truk per hari pada tahap pertama perjanjian dan ingin tentara Israel mundur dari poros penyeberangan Rafah."

Pejabat PBB sudah memperingatks: Kehancuran Gaza mengancam hilangnya seluruh generasi anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline