Lihat ke Halaman Asli

Adu Kuat, Produk Jadi Tiongkok akan Kena Biaya Import Tinggi

Diperbarui: 3 Juli 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buntut menghindari dumping barang-barang berharga murah dari China, Indonesia akan mengenakan tarif hingga 200%. (Gambar: shutterstock/Dazhi)

Tampaknya Indonesia akan sama atau lebih serius dari Amerika Serikat, karena berencana mengena-kan tarif hingga “200%” pada produk impor dari Tiongkok

Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan mengatakan pada Jumat  (28 Juni) bahwa Indonesia akan mengenakan tarif sebesar 100% hingga 200% pada produk impor dari China. 

Produk tersebut mulai dari alas kaki hingga keramik dan sebagainya dalam rangka  melindungi industri dalam negeri.
“Jika kita kebanjiran barang impor, maka usaha mikro, kecil, dan menengah kita bisa terancam penutupan,” ujar Menteri Perdagangan. 

Diduga  kelebihan pasokan di China akibat perang dagang, produk-produk China beralih ke pasar lain termasuk Indonesia.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Foto: Antara) 

Lebih lanjut menteri Perdagangan mengatakan"Amerika Serikat dapat mengenakan tarif 200% kita dapat melakukan hal yang sama agar industri mikro, kecil dan menengah dapat bertahan dan berkembang."

Menurut data Biro Statistik, Indonesia sebagian besar mengimpor pakaian dan aksesoris pakaian dari Tiongkok, Vietnam, dan Bangladesh.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan kebijakan tersebut akan segera berlaku setelah peraturan terkait diundangkan.

Menurut laporan media asing yang komprehensif, dampak negatif perang dagang AS-Tiongkok sejauh ini adalah banyak negara melancarkan perang tarif dengan Tiongkok untuk mencegah produk-produk Tiongkok yang diproduksi berlebihan membanjiri pasar mereka yang berdampak pada industri dan perusahaan lokal.

Pada kuartal pertama tahun, ini impor dari China sebesar US$12,26 juta pada bulan dan  meningkat menjadi 20,87 juta yuan pada bulan Februari dan 23,98 juta yuan pada bulan Maret.

Industri TPT atau industri Tekstil dan produk tekstil  Indonesia sedang terpuruk akibat masuknya produk Tiongkok ke pasar sehingga menyebabkan puluhan pabrik TPT terancam bangkrut dan lebih dari 13.000 pekerja di Indonesia kehilangan pekerjaan.

Industri tekstil Indonesia tahun 2023, bangkit atau mati ?( Sumber: buletin tekstil.com)

Hingga Juni tahun ini, 21 pabrik tekstil telah tutup dan 31 lainnya menghadapi krisis kebangkrutan.

Banyak barang-barang murah asal Tiongkok yang dijual dengan harga murah di Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline