Lihat ke Halaman Asli

Kinmen Milik Taiwan terdepan Melawan Tiongkok

Diperbarui: 1 Mei 2024   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Kinmen, pos terdepan Taiwan yang rentan diinvasi pertama kali oleh China jika konflik pecah. Foto/ABC.net.au 

Kinmen adalah wilayah Taiwan yang  paling dekat dengan perbatasan Tiongkok, hanya berjarak 10 km dari perbatasan.

Kekawatirannya kini muncul dengan sikap Beijing akan yang  " mulai menolak demarkasi perairan Kinmen yang dimiliki kedua negara. 

Republik Tiongkok  mengatakan bahwa Kinmen dan perairan di sekitarnya "telah menjadi bagian dari Tiongkok sejak zaman kuno. " yang artinya China dapat masuk kapan saja.

Pada tanggal 19 Februari 2024 Penjaga Pantai Tiongkok secara paksa menaiki kapal wisata Taiwan di perairan Kinmen untuk diperiksa meski kemudian dibebaskan.

Pemerintah Republik Tiongkok telah menerapkan kebijakan blokade Selat Taiwan dan mereka mengendalikan  wilayah tersebut secara militer. 

Sebelumnya  awal tahun 1970-an, kapal militer dan sipil Tiongkok daratan menghindari melewati Selat Taiwan, namun sejak
Mei 1979, kapal kargo sipil Republik Rakyat Tiongkok kembali marajalela berlayar di Selat Taiwan. 

Sejumlah besar kapal daratan memasuki perairan Taiwan untuk melakukan penangkapan ikan yang dianggap perdagangan ilegal oleh Taiwan.

 Menurut penelitian sarjana hukum internasional Taiwan Song Cheng'en, kerjasama Pertahanan Bersama" yang ditandatangani oleh Taiwan dan Amerika Serikat untuk daerah itu  telah cukup lama dilakukan untuk mencegah konflik militer.

Komando Pertahanan Bantuan Militer AS di Taiwan meminta Pesawat tempur dan kapal militer Republik Rakyat Tiongkok untul menahan diri beroperasi di sebelah timur "garis tengah selat"

Beijing menolak "Garis Tengah Selat Taiwan" di Selat Taiwan dan "Zona Identifikasi Pertahanan Udara" (ADIZ) yang secara resmi telah ditetapkan oleh Taiwan.

Pesawat militer Beijing  sering melintasi garis tengah Selat Taiwan  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline