Lihat ke Halaman Asli

Nyeleneh, Sewa Pacar Palsu di Imlek, Kalau Pengantin Baru Berat di Angpao

Diperbarui: 23 Januari 2023   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak muda Singapura selalu takut makan di Malam Tahun Baru karena kerabat mereka bertanya tentang kekasih dan pernikahan mereka. Foto: Getty Images

Ini nasib lajang di Singapura yang merayakan Imlek. Menyewa pacar palsu  untuk berpose sebagai kekasih dibawa pulang ke pesta  bersama keluarga besar. 

Konon anak muda lajang di Singapura selalu takut di Malam Tahun Baru imlek karena kerabat mereka selalu  bertanya tentang kekasih dan kapan pernikahan mereka. 

Agar tidak malu, menghindari pertanyaan  beberapa lajang mencari layanan persewaan pacar "palsu" menemani  ke pertemuan pesta keluarga.

Layanan semacam itu dengan cepat menjadi populer di Singapura, meroket sewanya setiap kali Tahun Baru Imlek. 

Biaya terendah menyewa kekasih adalah S$100 (Rp 1.3 juta) selama 2 jam. Bertambah kalau waktunya panjang.  Pacar bohongan itu biasanya berusia antara 18 dan 30 tahun.  Dichson Chung, salah satu pendiri situs persewaan love Elitely mengatakan  

Lucunya ada klien yang ingin berkencan dengan gadis yang sama berulang kali setiap tahun . "Jika hubungan mereka harmonis, berharap mereka dapat mengembangkan hubungan pribadi lebih lanjut, " tambah Chung.

 Layanan ini muncul sebelumnya di  Jepang, kini populer di Singapura.
Tugasnya  hanya menyapa kerabat, ramah tamah, tersenyum dan makan  bersama.

Jadi pertanyaan bagaimana dengan lajang perempuan. Apa ada juga kebiasaan begitu. Tidak ada beritanya, pada hal perempuan lajang juga memiliki masalah sama.
Bagusnya mereka dapat pacar bohong  atau orang yang seide bersama melakukannya.

Jika lajang Singapura punya masalah pacar, lain lagi bagi pengantin baru (baru menikah)  Singapura.

Mereka cukup jengkel memberikan uang keberuntungan ,jika dihitung cukup banyak kepada kerabat saat Tahun Baru Imlek. Banyak memberi membuat bokek  karena biaya jadi cukup besar. Tapi orang tua terus saja mendesak melanjutkan tradisi ini. 

Memberikan uang keberuntungan kepada orang tua, para dewasa lajang dan anak-anak kerabat dan teman adalah keberuntungan nanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline