Bagi saya pekerjaan rumah bagi anak sekolah masih penting untuk tetap dapat diadakan dan tidak dihapus.
Banyak alasan untuk itu, saya berpendapat pekerjaan rumah bagi sekolah anak adalah juga sebagai momen keterlibatan anak dengan kita sebagai orang tua.
PR memungkinkan anak untuk berkomunikasi dengan orang tua mengenai apa yang telah dia pelajari sepanjang hari di sekolah.
Beberapa anak senang mengerjakan pekerjaan rumah karena menjadi tugas yang nyata. Diakui itu terjadi pada anak yang pintar, sebaliknya terjadi pada anak yang lemah dalam beberapa mata pelajaran sangat tidak menyukai PR.
Keburukan lain, tidak semua anak cukup beruntung memiliki orang tua yang tersedia dan dapat membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Bagi anak anak tersebut menjadi kesulitan, setelah dari sekolah kembali ke rumah dan ada lagi PR.
Bagi orang tua yang punya waktu, perlu untuk menjelaskan pentingnya pembelajaran atau PR , lalu membimbing mereka dengan tenang.
Waktu pekerjaan rumah harus tetap menjadi waktu berbagi menciptakan dan memperkuat ikatan keluarga dan emosional antara anak-anak dan orang tua.
Ini adalah momen konsentrasi: dengan demikian mencegah anak berkekeluyuran tidak tentu arah.
Anggapan dari pihak orang tua, bahwa pekerjaan rumah lebih dianggap sebagai pekerjaan yang berlebihan seharusnya dihilangkan.
Pekerjaan rumah dari sekolah yang sewajarnya tidak akan menyebabkan kelelahan emosional dan fisik bagi si anak.