Kerusuhan yang menyebabkan kematian masal, tidak hanya terjadi karena sifat represif Petugas Keamanan, tapi juga bisa karena sebab sebab tidak diduga. Ini dapat kita lihat dari korban kerusuhan dan tewas Itaewon di Seoul Korea Selatan.
Itaewon adalah favorit bagi anak muda yang suka budaya barat seperti Halloween ini.
Hari bersenang-senang bagi anak muda berujung maut di Itaewon.
Berita terakhir hari ini korban tewas tragedi Halloween Itaewon telah mencapai 153 tewas termasuk
20 orang asing.
Ada 20 orang asing dari 12 negara, yang diidentifikasi berasal dari China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand, dan Austria. Tidak ada orang Indonesia.
Jumlah orang hilang juga meningkat menjadi 4.024. hingga pukul 17.00,
Untuk menentukan penyebab kecelakaan, polisi mendirikan markas untuk investigasi dan mengirim tim forensik ke rumah sakit. Netizen dan orang orang menuding tragedi ini sebagai Kesalahan pemerintah.
Krtik diarahkan pada otoritas administratif (kota) yang tidak mempersiapkan situasi seperti itu sebelumnya.
Pemerintah abai atau tidak mengantisipasi bahwa kerumunan besar anak muda akan berkumpul di Itaewon untuk Halloween tanpa jarak sosial. Tanpa masker membuat kegembiraan.
Pemerintah kota Seoul tidak mengambil tindakan apa pun untuk mencegah kemungkinan kecelakaan keselamatan menjelang Halloween.
Tidak ada langkah-langkah manajemen keselamatan untuk mempersiapkan kerumunan besar yang mungkin terjadi.