Di Indonesia, Vaksin Covid-19 dilaksanakan secara suntik atau instra muscular. Saat ini telah terdapat kekebalan dan orang sudah mulai longgar beraktivitas .
Suntikan vaksin intramuskular tradisional ditujukan untuk menciptakan kekebalan yang didapat melindungi terhadap infeksi ternyata cukup baik mencegah Covid-19 setidak tidaknya tidak menyebabkan penyakit menjadi parah.
Kini Rusia tampaknya telah lebih dahulu selangkah atas keberhasilannya mengembangkan vaksin COVID-19 yang lebih efektif yaitu vaksin hidung.
Menurut situs portal kota Moskow (mos.ru) Wakil Walikota Moskow Anastasia Rakova menghimbau, "Warga Moskow dapat divaksinasi terhadap virus corona dengan vaksin hidung."
'Vaksin hidung Sputnik' secara resmi terdaftar sebagai vaksin virus corona di Kementerian Kesehatan Rusia sejak 01 April 2022. Ini adalah vaksin kelima Rusia setelah 'Sputnik Light', terutama digunakan untuk 'booster'.
Vaksin hidung sebelumnya telah dikembangkan Ilmuwan Amerika dari University of Washington
Negara tersebut sebenarnya termasuk yang pertama mengangkat penemuan vaksin hidung untuk melawan COVID-19 pada Agustus 2020. Namun kini Rusia lebih dahulu berhasil.
Kementerian Kesehatan Rusia mendaftarkan vaksin semprot Sputnik, dan memperkenalkannya dalam sirkulasi sipil. Ini menjadi vaksin hidung pertama yang disetujui secara resmi di dunia untuk melawan COVID-19.
Pada pertengahan Agustus, hasil pertama muncul dan direktur Pusat Gamaleya, Alexander Gintsburg, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa "vaksin hidung menunjukkan efisiensi tinggi dalam melindungi dri terhadap COVID-19.
Vaksin hidung tidak menggantikan vaksin intramuskular melawan COVID-19, tetapi melengkapinya.