Lihat ke Halaman Asli

Haiti Lumpuh, PBB Minta Pengerahan Angkatan Bersenjata Internasional

Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketidakamanan telah meningkat di ibukota Haiti Port-au-Prince sejak pembunuhan Presiden Haiti.| Foto JOA/Ya desain Komunikasi via UN.org.

Apa yang terjadi di Haiti adalah sesuatu yang memprihatinkan. Lihat saja apa yang terjadi, ketika akhirnya Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan pada Minggu, 9 Oktober, untuk  minta pengerahan angkatan bersenjata internasional ke Haiti.

Haiti adalah sebuah negara miskin di Karibia "lumpuh " oleh krisis keamanan yang digambarkan " dramatis "yaitu  di bawah pengaruh geng kriminal dan juga di bawah ancaman kolera.

Seruan PBB
“ agar masyarakat internasional, termasuk anggota Dewan Keamanan,  segera mempertimbangkan permintaan pemerintah Haiti untuk smengerahkan angkatan bersenjata internasional khusus untuk menangani krisis kemanusiaan,” kata Guterres dalam siaran pers. dari juru bicaranya Stéphane Dujarric.

Dewan Keamanan  dijadwalkan untuk membahas krisis di Haiti pada 21 Oktober,  Sekretaris Jenderal PBB telah mengirim Dewan pada hari Minggu "surat yang menyajikan opsi untuk meningkatkan dukungan keamanan"

Ini sesuai dengan Resolusi 2645 yang diadopsi pada 15 Juli, yaitu
Resolusi ini diperpanjang selama satu tahun mandat Kantor Terpadu PBB di Haiti (Binuh), sebuah struktur yang menggantikan Misi Penjaga Perdamaian PBB dan yang mencoba membantu polisi setempat.

Dalam surat yang  diperoleh AFP, Sekjen PBB juga mencela "geng kriminal yang telah menguasai infrastruktur strategis seperti pelabuhan internasional Port-au-Prince dan bahan bakar utama negara itu.

PBB juga telah memperingatkan Kamis, 6 Oktober terhadap risiko " ledakan " kasus kolera di negara itu.

Menurut Sekjen PBB, Pengerahan pasukan internasional  akan memastikan “aliran bebas air, bahan bakar, makanan dan pasokan medis dari pelabuhan utama dan bandara ke masyarakat dan fasilitas kesehatan”.

"Sektor paling rentan adalah penduduk Haiti  yang paling terkena dampak", sesal Guterres seraya menambahkan bahwa prioritas masyarakat internasional harus "menyelamatkan nyawa".

 Sekjen PBB mengimbau para pemangku kepentingan Haiti untuk mengatasi perbedaan mereka dan terlibat,  dalam dialog damai dan inklusif dengan cara konstruktif ke depannya.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung rakyat Haiti  untuk membangun konsensus, mengurangi kekerasan dan meningkatkan stabilitas di negara,” Mr. Guterres menyampaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline