Lihat ke Halaman Asli

Opsi Barat Jika Ada Serangan Nuklir Rusia

Diperbarui: 8 Oktober 2022   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Peluncur rudal balistik Yars Rusia di Lapangan Merah  untuk parade militer di Moskow pada 7 Mei 2022.AFP - Kirill KUDRYAVTSEV 

Ancam mengancam serangan Nuklir, terus terjadi antara AS dan Rusia. Tabloid Inggris The Sun sampai menggambarkan  kemungkinan tanggapan AS terhadap hipotetis penggunaan senjata nuklir Rusia.

Jika Rusia menggunakan Nuklir, maka skenario yang mungkin untuk reaksi Washington dan Aliansi Atlantik Utara ada dua. 

Membalas dengan  serangan nuklir ke Rusia, termasuk Moskow .

Kemungkinan perkembangan peristiwa seperti itu tentu saja akan "menjadi perang nuklir skala penuh yang mengerikan antara Barat dan Rusia."

Kemungkinan kedua  sebagai balasan adakah serangan terhadap angkatan bersenjata Rusia yang mengambil bagian dalam operasi khusus di Ukraina. 

Amerika Serikat akan melakukan serangan nuklir terbatas di Krimea dan Armada Laut Hitam terhadap Rusia.

Pada bulan September, Presiden Vladimir Putin , dalam pidatonya mengatakan bahwa Barat telah melewati  garis merah dalam kebijakan anti-Rusianya.

Rusia  mengingatkan Barat bahwa Rusia mengungguli peralatan militer dan memperingatkan  serangan Nuklir Rusia.

Rusia  dapat menggunakan senjata nuklir karena sudah diatur dalam doktrin militer Rusia. Dasar-dasar Kebijakan Nuklir Rusia adalahketika keberadaan Rusia terancam.

Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan, tidak ada perubahan dalam pendekatan Rusia terhadap masalah kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline