Lihat ke Halaman Asli

Solusi Dua Negara Israel dan Palestina Mungkinkah?

Diperbarui: 1 Oktober 2022   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AS masih berpegang pada solusi 2 negara konflik Israel-Palestina |Foto : republika.co.id

Perdana Menteri Israel Yair Lapid Kamis  menyerukan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. 

“Kesepakatan dengan Palestina, atas dasar dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, " kata Yair Lapid di sidang umum PBB 

Penyebutan hal tersebut oleh Lapid adalah yang pertama dari pemimpin Israel di PBB sejak tahun 2016.

Selanjutnya Lapid meminta negara-negara Islam,  Arab Saudi dan sebagainya  dengan mengatakan: “Israel tertarik untuk  perdamaian dengan tetangga kami.  Timur Tengah adalah rumah kami, dari Arab Saudi hingga Indonesia, untuk mengakui hal ini dan berbicara kepada kami untuk perdamaian." Kata Lapid

"Kami hanya memiliki satu syarat, bahwa negara Palestina di masa depan menjadi negara yang damai,  tidak akan menjadi basis teroris  di mana Israel  dapat terancam." tambahnya.

Sehari setelah itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap seruan Lapid sebagai  "masalah yang positif".

 "Ujian nyata dari keseriusan  ini adalah pemerintah Israel segera duduk di meja perundingan untuk menerapkan solusi dua negara," ujar presiden Palestina.

Mahmud Abbas menekankan,  agar Israel menghentikan semua tindakan sepihak yang merusak solusi dua negara.

Abbas mengatakan hal tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat, 23 September 2022.

 "kepercayaan kami   terkikis, karena kebijakan pendudukan Israel," Abbas mengatakan.
 "Israel  tidak dapat lagi dianggap sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam proses perdamaian."

Dia mengatakan bahwa  pemerintah Barat mendukung formula dua negara, tapi menghalangi  dengan tidak mengakui Palestina sebagai negara dan melindungi Israel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline