Lihat ke Halaman Asli

Referendum Pencaplokan Rusia di Provinsi Ukraina Jalan Terus

Diperbarui: 28 September 2022   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Referendum Sabtu, 24 September 2022. AP Foto via republika

Referendum yang berlangsung di Ukraina selama 5 hari  berakhir pada hari Selasa telah menarik gelombang kemarahan  dari Eropa dan Washington.

Media Rusia mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan berpidato di kedua majelis parlemen akhir pekan ini, setelah referendum di wilayah Ukraina berakhir tentunya keuntungan  bagi Rusia. 

Referendum di republik Ukraina  berjalan dengan sukses meskipun Ukraina berupaya untuk mencegahnya.

Sejauh ini, menurut Rusia lebih dari 97% dari mereka yang memberikan suara dalam referendum di tempat pemungutan suara di wilayah Federasi Rusia mendukung masuknya wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporozhye dan Kherson ke Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan status wilayah yang dibebaskan akan berubah secara mendasar dari sudut pandang hukum, dengan implikasi untuk perlindungan dan keamanan di daerah tersebut.

Kyiv dan Barat melihat referendum ini sebagai tipuan dan hanya kedok untuk aneksasi wilayah ini, yang merupakan sekitar seperlima dari wilayah Ukraina.

Meskipun kegiatan pemungutan suara ditentang, banyak juga pengamat dari banyak negara, termasuk negara-negara termasuk juga Amerika Serikat, Prancis, Italia, dan Jerman datang untuk melihat. 

Perwakilan komisi pemilihan Lugansk yaitu Elena Kravchenko mengatakan bahwa wilayah tersebut mencatat kehadiran 40 pengamat internasional,  yang berasal dari Inggris dan anggota Uni Eropa (UE) 

Menurut RT (Rusia) banyak orang yang tidak bisa pergi ke daerah referendum karena "kesulitan mendapatkan visa dan masalah lalu lintas" 

Sebelumnya, TASS mengutip pengamat Jerman Patrick Baab yang membenarkan bahwa ia telah mencapai 5 tempat pemungutan suara di Luhansk.  Tempat pemungutan suara dalam ruangan mematuhi aturan internasional tentang pemungutan suara rahasia dan bebas," katanya.

Baab juga menekankan bahwa 2 dari 3 TPS yang dia kunjungi di Mariupol (Donetsk) sesuai dengan standar internasional, tetapi TPS luar ruangan tidak menjamin kerahasiaan suara. (harus memilih di luar mobile-PV) adalah  Itu satu-satunya pelanggaran," kata Baab, dikutip TASS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline