Bullying dan Kekerasan di Sekolah dan Asrama, Cara Sendiri Mengatasinya?
Ada banyak bentuk bullying yang terjadi yaitu dari kekerasan phisik, pemukulan kecil seperti tepukan di belakang kepala setiap kali masuk kelas.
Kekerasan bisa terjadi menarik baju dan pakaian menjadi robek dan sebagainya.
Ada juga kekerasan phisiologis, baik langsung atau tidak langsung seperti penghinaan, mengancam atau mengucilan dari kelompok.
Bullying di sekolah meninggalkan bekas luka yang dalam pada korban.
Bullying di sekolah didefinisikan sebagai berulang kali mengalami perilaku agresif yang bertujuan untuk menyakiti atau membuat kesulitan seseorang.
Ada juga diskriminasi, yaitu tindakan memperlakukan seseorang secara kurang menguntungkan dari asal usul, kebangsaan, jenis kelamin, keyakinan politik atau agama.
Pelecehan tidak hanya mempengaruhi orang lain, di sekolah dapat terjadi pada semua usia, bahkan selama pendidikan tinggi.
Pelecehan juga terjadi di dunia maya dapat berupa publikasi foto-foto yang membahayakan komentar yang mengancam, ejekan, penerimaan pesan agresif berulang kali.
Orang yang dilecehkan dapat jatuh ke dalam depresi, tidak lagi ingin pergi ke sekolah, menolak bantuan, melarikan diri dari kenyataan yang menimpa dirinya.
Para pendidik dan kita semua harus berkomitmen untuk memerangi bullying, diskriminasi, dan pelecehan
Kepala sekolah dan Ketua asrama berkewajiban untuk bertindak jika diberitahu tentang situasi pelecehan.