Lihat ke Halaman Asli

Ada Suara Sumbang Sistim Monarki di Negara Persemakmuran

Diperbarui: 13 September 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ratu Elizabeth II menerima  P M Kanada Justin Trudeau di Kastel Windsor, Inggris, pada 7 Maret 2022. (Foto: Pool via AP/Steve Parsons)

Tantangan Raja Charles, saat ini adalah  adanya Penentangan Monarki di Persemakmuran dan suara itu mulai agak lantang di Kanada.


Meninggalnya Ratu Elizabeth II membangkitkan gelombang emosi di dunia, tetapi  beberapa orang Kanada,  berasal dari imigran, menyerukan "kemerdekaan" negara itu dari Inggris.

Kematian Ratu adalah sebuah kesempatan untuk memikirkan kembali hubungan dengan monarki.

Presiden Asosiasi India Kanada Parmod Chhabra mengatakan, dia menghormati Ratu sebagai penguasa Kanada, tetapi peercaya sudah waktunya bagi negara untuk memutuskan hubungan dengan Mahkota.(Inggris)

Saya pikir waktunya telah tiba bagi monarki untuk mundur , "jelasnya, menyebut kekejaman yang dilakukan terhadap orang India ketika Kerajaan Inggris memerintah negara mereka.

"  Kita harus memajukan pemikiran dan berpikir tentang kebebasan total, daripada memiliki [penguasa] yang tidak kita pilih sebagai kepala kita."

Lebih dari 50 negara yang memiliki ikatan sejarah dengan Inggris adalah bagian dari Persemakmuran, yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II .

Kematiannya terjadi ketika semakin banyak negara memperdebatkan hubungan mereka dengan Kerajaan Inggris.

Beberapa dari negara-negara ini menuntut agar Kerajaan Inggris meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan selama periode kolonial dan memberikan ganti rugi kepada bekas koloninya atas perbudakan.

Presiden Dewan Nasional Bangladesh-Kanada, Monir Hossain, sependapat dengan  Chhabra. Dia mengatakan Kanada harus menjadi negara yang sepenuhnya merdeka seperti negara lain di seluruh dunia.

Namun, tidak semua orang Kanada, di antara mereka yang berlatar belakang imigran, menentang Ratu dan monarki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline