Lihat ke Halaman Asli

PM Thailand Diskors, MK Unjuk Gigi

Diperbarui: 28 Agustus 2022   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

P M Prayuth Chan-ocha (kanan)yang dan Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan dalam sebuah file.Foto: Twitter via Bangkokpost.

Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menangguhkan Prayuth dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand. Apa yang terjadi dan terjadi krisis di Thailand? Tidak juga.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha diskors oleh Mahkamah Konstitusi pada 24 Agustus sesuai aturan.

Ini karena  lamanya masa jabatannya seharusnya sudah berakhir dan Chan belum memutuskan. 

Oposisi mengklaim bahwa perdana menteri  menjalani masa  jabatan harus sesuai yang ditentukan Undang-Undang

Konstitusi Thailand tahun 2017 melarang perdana menteri menjabat lebih dari delapan tahun. Pendukung perdana menteri Thailand menolak masa jabatan  dihitung  sejak 2017 harusnya setelah pemilihan 2019.

Prayuth dapat tetap menjabat setidaknya hingga 2025. .
Namun, pihak oposisi ngotot dihitung mulai Agustus 2014, ketika ia menggulingkan pemerintah terpilih. MK memutuskan. berakhir pada 24 Agustus ini. 


Mahkamah Konstitusi sangat berpengaruh di politik Thailand.
MK pernah  membatalkan hasil pemilihan umum 2006 dan 2014.

Kini berkemungkinan Wakil Perdana Menteri Prawit
Wongsuwan  akan dipilih sebagai perdana menteri sementara .

Pengunjuk rasa percaya bahwa Prayuth akan tetap menjabat dengan dukungan pengadilan.

Dalam pidatonya di tahun 2019, ia berjanji untuk mengeluarkan Thailand dari jebakan pendapatan menengah. Namun, tak lama kemudian, ekonomi negara itu mengalami goncangan akibat Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline