Lihat ke Halaman Asli

Harga Minyak Belum Akan Turun, AS dan Iran Belum Sepakat

Diperbarui: 20 Agustus 2022   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir yang dibangun oleh Rusia di Bushehr, Iran selatan (Getty Images)

 Kesepakatan nuklir baru Iran masih Kendala  belum Disetujui Amerika dan Iran. 


Iran  sebenarnya menjadi yang paling optimis   akhirnya akan mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat  pada versi baru kesepakatan nuklir 2015 tahun ini.

Tapi apa daya, masih ada ganjalan kesepakatan. Mohammad Marandi,  penasihat tim  Iran, mengatakan, "kami lebih dekat dari sebelumnya" untuk"masalah yang tersisa tidak sulit untuk diselesaikan ," ujarnya. 

"Teks akhir" dari kesepakatan oleh Uni Eropa pekan lalu telah disetujui oleh Amerika Serikat sebagian, juga masih belum bagi Iran. 

Iran setuju dengan imbalan serangkaian pembatasan program nuklir Iran namun beberapa point tidak ada jaminan dari AS.

Tiga poin utama yang tetap menjadi ganjalan ialah, 

Pertana, Iran ingin pemerintahan Biden menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dari daftar teroris, Washington tidak mau melakukannya.

Menlu AS Anthony Blinken mengatakan, Korps Pengawal Revolusi Islam tidak berada dalam lingkup kesepakatan nuklir.

Politisi sayap kanan AS dan juga Israel, telah memperingatkan Washington untuk tidak mencabut sanksi terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam. 

 Kedua, Iran  menginginkan jaminan bahwa perjanjian itu akan mengikat  dari pemerintahan AS di masa depan . Biden tidak dapat menjamin ini secara hukum.

Kenyataannya  pemerintahan lain setelah Biden dapat membatalkan kesepakatan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline