Kesepakatan nuklir baru Iran masih Kendala belum Disetujui Amerika dan Iran.
Iran sebenarnya menjadi yang paling optimis akhirnya akan mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat pada versi baru kesepakatan nuklir 2015 tahun ini.
Tapi apa daya, masih ada ganjalan kesepakatan. Mohammad Marandi, penasihat tim Iran, mengatakan, "kami lebih dekat dari sebelumnya" untuk"masalah yang tersisa tidak sulit untuk diselesaikan ," ujarnya.
"Teks akhir" dari kesepakatan oleh Uni Eropa pekan lalu telah disetujui oleh Amerika Serikat sebagian, juga masih belum bagi Iran.
Iran setuju dengan imbalan serangkaian pembatasan program nuklir Iran namun beberapa point tidak ada jaminan dari AS.
Tiga poin utama yang tetap menjadi ganjalan ialah,
Pertana, Iran ingin pemerintahan Biden menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dari daftar teroris, Washington tidak mau melakukannya.
Menlu AS Anthony Blinken mengatakan, Korps Pengawal Revolusi Islam tidak berada dalam lingkup kesepakatan nuklir.
Politisi sayap kanan AS dan juga Israel, telah memperingatkan Washington untuk tidak mencabut sanksi terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam.
Kedua, Iran menginginkan jaminan bahwa perjanjian itu akan mengikat dari pemerintahan AS di masa depan . Biden tidak dapat menjamin ini secara hukum.
Kenyataannya pemerintahan lain setelah Biden dapat membatalkan kesepakatan tersebut.