Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir," kata Sergei Shoigu dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional di Moscow Agustus 2022.
Spekulasi menyebar tentang dugaan penggunaan senjata nuklir taktis Rusia dalam operasi militer khusus oleh Rusia pasca penyerangan pangkalan militer Saky Krimea.
Shoigu menuduh operasi militer Ukraina direncanakan oleh Amerika Serikat dan Inggris. NATO juga telah meningkatkan penempatan pasukannya di Eropa timur dan tengah "beberapa kali lipat".
Meski militer Rusia telah meyakinkan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, namun, perkembangan di lapangan masih membuat Barat khawatir.
Presiden Putin telah mengumumkan bahwa ia telah menempatkan "kekuatan pencegah" dalam keadaan "kesiapan tempur".
Kekuatan pencegah itu senjata nuklir taktis. Senjata ini sangat merusak area yang terdampak sangat menakutkan.
Senjata nuklir taktis senjata jarak pendek hulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan oleh Rusia ke wilayah lain.
Senjata nuklir taktis mencakup berbagai ukuran lebih kecil, dari pesawat terbang maupun hulu ledak yang dipasang pada rudal.
Amerika juga punya, namun Rusia juga memiliki cukup banyak senjata nuklir taktis.
Barat khawatir Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.
Dr Patricia Lewis, kepala think tank Chatham House, mengatakan: "Rusia mungkin melihat penggunaan nuklir taktis sebagai tidak melewati ambang batas besar pada penggunaan senjata.