Lihat ke Halaman Asli

Senjata Nuklir Taktis, Rusia Sangat Berbahaya

Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hulu ledak nuklir taktis yang dapat diluncurkan oleh Rusia foto rt.ru

Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir," kata Sergei Shoigu dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional di Moscow Agustus 2022.

Spekulasi menyebar tentang dugaan penggunaan senjata nuklir taktis Rusia dalam operasi militer khusus oleh Rusia pasca penyerangan pangkalan militer  Saky Krimea.

Shoigu  menuduh operasi militer Ukraina  direncanakan oleh Amerika Serikat dan Inggris.  NATO juga telah meningkatkan penempatan pasukannya di Eropa timur dan tengah "beberapa kali lipat".

Meski militer Rusia telah meyakinkan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, namun, perkembangan di lapangan  masih membuat Barat khawatir.

Presiden Putin telah mengumumkan bahwa ia telah menempatkan "kekuatan pencegah" dalam keadaan "kesiapan tempur".

Kekuatan pencegah itu senjata nuklir taktis. Senjata ini  sangat merusak area yang  terdampak sangat menakutkan.

Senjata nuklir taktis   senjata jarak pendek  hulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan oleh Rusia ke wilayah lain.

Senjata nuklir taktis mencakup berbagai ukuran  lebih kecil,  dari pesawat terbang maupun hulu ledak yang dipasang pada rudal.

Amerika juga punya, namun  Rusia juga memiliki  cukup banyak senjata nuklir taktis.

Barat khawatir Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis.
Dr Patricia Lewis, kepala  think tank Chatham House, mengatakan: "Rusia mungkin melihat penggunaan nuklir taktis sebagai tidak melewati ambang batas besar pada penggunaan senjata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline