Kini anak adopsi asal ibu Indonesia dan ayah Malaysia yang tidak pernah dikenalnya bernama Rohana sudah merasa bahagia. Rohana di Adopsi sejak bayi oleh seorang guru ethnis China Che Hoi Lan.
Bulan Agustus 2022 ini ia mendapat beasiswa dari Universitas Negeri Malaysia.
Rohana juga sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada anak angkatnya itu.
Anak angkatnya berjanji akan bekerja keras untuk menyelesaikan studinya dengan baik agar dapat berkontribusi bagi masyarakat setempat.
Rohana mengatakan ibu angkatnya Chee Hoi Lan sering menangis membayangkan mereka akan berpisah.
Chee mengatakan ini adalah pertama kalinya dia akan jauh dari anak angkatnya Rohana dan berharap gadis itu bisa menjaga dirinya dengan baik selama studinya di Kuala Lumpur.
"Saya harap dia (Rohana) bercuti kembalilah ke sini dan temui saya. Setelah selesai study, saya berharap dia bisa menjadi ahli Internet (teknologi informasi), " kata Che.
Kisahnya yang menarik menyentuh menarik simpati dimuat di sebuah harian di Malaysia bulan Januari 2022 lalu.
Ibunya adalah pekerja migran Indonesia, yang
menikah secara "siri" di Malaysia. Tanpa menikah secara legal dia dan juga anak yang dilahirkan tidak akan diakui sebagai warga negara Malaysia.
Ketika Rohana lahir, seharusnya dia bisa memiliki My Kid atau kartu anak , sama dengan KIA atau kartu anak Indonesia.
(cerita sebelumnya Februari lalu baca ,e-KTP dan My Kad, Bisakah Lebih Baik?")
My Kid adalah Kartu pengenal bagi anak Malaysia yang belum cukup umur. Setelah berumur 17 tahun kartu itu diganti dengan My Kad atau e KTP Malaysia.
Ibu Rohana telah pulang ke Indonesia. Ia terpaksa menitipkan anak yang tanpa identitas tidak bisa dibawa pulang ke tanah air.