Lihat ke Halaman Asli

Ben dan Kisah Besarnya (13)

Diperbarui: 5 Agustus 2022   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ilustrasi desygner/dok penulis 

Sebuah cerita nyata yang dinarasikan berbentuk novel semi biografi. 13

Sekarang Ben pergi berlayar.
Ia menatap kota Boston dari kapal dan menitikan air mata.


"Selamat tinggal ayah, selamat tinggal ibu."
Ia ingat ibunya yang pasti akan  merasa kehilangan.

Tapi Ben sudah bertekad meninggalkan kota kelahirannya.
"Selamat tinggal Boston." Ben kembali ke dek kapal dengan mata sembab.

 Ben Franklin tidak pernah atau mungkin  jarang  makan ikan. Ia melihat hari itu ikan dipotong dan dimasak. 


"Kita tidak bisa memakan makhluk hidup, itu kejam." Kata Ben.
Nelayan di kapal  itu tercengang.

Ia menatap protes anak muda itu dengan heran.


"Ikan memang untuk dimakan, banyak khasiatnya ditubuh." ujar nelayan.
"Tapi seseorang dapat hidup dengan makan makanan nabati, jangan makhluk hidup," bantah Ben Franklin.

Teman teman pelaut  belum pernah mendengar hal seperti itu.

"Apakah kamu tak pernah makan ikan?" Tanya pelaut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline