Lihat ke Halaman Asli

Melegalkan Ganja Alasan Untuk Medis, Perlukah...?

Diperbarui: 18 Juli 2022   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pria Merokok ganja  merayakan legalisasi sebagian ganja di festival akhir pekan di provinsi Nakhon Pathom, 11 Juni 2022.Foto: BenarNews.

Wacana ganja akan dilegalkan untuk obat agaknya sudah melunak dan pemerintah serta DPR RI sudah sepakat untuk membahas hal tersebut.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta agar Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat untuk membahas legalisasi ganja bagi keperluan medis. 


Thailand sudah lebih dahulu melegalkan ganja dengan alasan untuk medis. Apakah Indonesia juga akan meniru Thailand?

Pekerja merawat tanaman ganja di  di Nakhon Ratchasima. Thailand negara Asia pertama yang melegalkan untuk  medis. REUTERS via Bangkok Post


Kalau kita berkunjung ke Thailand, " ganja sudah dilegalkan sejak tahun 2019 . Akibatnya  banyak narapidana yang sebelumnya dipenjara karena kasus ganja dinyatakan bebas.

Resminya untuk pengobatan, namun karena belum ada petunjuk yang jelas produk makanan dan minuman di Thailand banyak yang dicampur dengan ganja.

Bermunculan di kafe, restoran, dan toko 7-Eleven. Ada es krim rasa ganja, kue, smoothie, jus, es teh, dan croissant.

Beberapa minggu pertama, setelah dilegalkan menurut media setidak tidaknya 40 orang dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan anak di bawah umur.

“...., anak-anak [Thailand] memiliki akses ke ganja,itu tidak baik,” kata ahli kesehatan.

Seorang pengusaha di Bangkok, mengatakan dia dilarikan ke rumah sakit dalam waktu satu jam setelah menggigit kue ganja.

“... tidak bisa menahan diri. Saya sakit perut, kaget, gemetar dan tidak bisa mengendalikan tubuh saya,” kata Namwan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline