Lihat ke Halaman Asli

Dari Maladewa, Presiden Sri Lanka ke Singapura, Apa yang Terjadi?

Diperbarui: 17 Juli 2022   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sri Lanka Umumkan lagi Status Darurat Nasional  (13/7), usai Presiden  minggat ke luar negeri (Reuters/Dinuka Liyanawatte) via CNN

Bagaimana suatu negara dinyatakan bangkrut, itu dapat dilihat di Sri Lanka. Ketika pemerintahnya tidak mampu membayar kembali pinjaman atau angsuran utang ke negara lain atau organisasi internasional tepat waktu. 

Sri Lanka  hingga Mei 2022 harus membayar (mengansur) utang sebesar $708 juta.Namun Sri Lanka tidak berhasil melakukannya. 

Presiden Sri Lanka dibawah tekanan rakyatnya memutuskan
melarikan diri ke Maladewa.
Presiden setelah itu dinyatakan
terbang lagi ke Singapura. Kenapa itu terjadi. Ternyata Presiden tidak aman di Maladewa.

Di Maladewa orang-orang negara tersebut meminta tidak memberinya tempat berlindung .

Para ekspatriat Sri Lanka juga membawa bendera dan plakat, mengecam presiden dan meminta Maladewa tidak mengizinkan.

Akhirnya Presiden memutuskan melarikan diri lagi ke Singapura.

Tiba di Singapura, Presiden mengirim email pengunduran dirinya pada hari Kamis.
Singapura mengizinkan Presiden masuk dalam kunjungan pribadi. Tidak ada (permintaan) suaka ujar Singapura.

Di Sri Lanka  parlemen akan mengumumkan dalam tiga hari ke depan. Mantan menteri keuangan Basil Rajapaksa atau adik Prediden yang sebelumnya dikabarkan melarikan diri, ternyata masih ada di Sri Lanka.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, ke Singapura ketika protes meningkat dan ancaman keamanan. Foto: AP/republicworld.com

Presiden Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri sehari sebelumnya  gagal mengundurkan diri seperti yang dijanjikan - dan selanjutnya membuat marah publik dengan menjadikan perdana menterinya sebagai pemimpin.

Pengunjuk rasa  dari kantor Presiden menduduki kantor PM Sri lanka dan pasukan militer dan polisi berdiri dengan senjata diturunkan.

Para pendemo dikantor Perdana Menteri berteriak. Mengecam dan mengancam Presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline