Lihat ke Halaman Asli

Sri Lanka Darurat, Presiden Nyatakan "Mengundurkan Diri"

Diperbarui: 12 Juli 2022   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstran Sri Lanka  dan Polisi menembakkan gas air mata upaya di kediaman Presiden Kolombo, Sri 9 Juli 2022. (FOTO Dinuka Liyanawatte/Reuters)

Apa yang terjadi saat ini dan kemaren  Sabtu malam, mungkin sulit untuk dibayangkan. Itu terjadi ketika ribuan demonstran yang marah  membanjiri ibu kota Colombo .

Polisi terpaksa mencabut jam malam Jumat sehari sebelumnya setelah partai-partai oposisi dan aktivis serta asosiasi pengacara mengancam kepala polisi.

Pengunjuk rasa anti-pemerintah bahkan memaksa otoritas kereta api untuk membawa ratusan demonstran ke Kolombo. 

Sri Lanka hampir kehabisan persediaan bensin, orang-orang tidak dapat melakukan perjalanan ke ibu kota.

Demonstran di Kediaman Presiden Sri Lanka yang melarikan diri .(Foto :Dinuka liyanake/reuter)

Sebelumnya  bulan Mei  sekelompok loyalis Rajapaksa menyerang pengunjuk rasa damai
sembilan  tewas dan ratusan lainnya luka-luka .

Kini memicu pembalasan pengunjuk rasa terhadap massa pro-pemerintah.

Giliran pengunjuk rasa yang datang menyerbu gerbang istana kepresidenan,  mencebur ke kolam istana, salah satu pengunjuk rasa mengeluarkan apa yang dia klaim sebagai celana dalam Rajapaksa .

Presiden telah dilarikan oleh kapal angkatan laut  ke perairan selatan. 

Perdana Menteri Rani Wickremesinghe,  yang mengambil alih pemerintahan  mengadakan pertemuan dengan para pemimpin politik .

Namun ia  gagal karena pengunjuk rasa  juga menyerbu kediaman pribadi perdana menteri dan membakarnya setelah malam tiba.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline