Dirumah, Ben membaca buku. Ia belajar sendiri membaca karena sangat ingin mengetahui hal hal yang baru dalam buku.
Ayahnya melihat kemauan keras Ben dan merasa kagum karena Ben sudah bisa membaca. Bukan itu saja, dia sudah menjadi kutubuku. Seorang anak yang cuma dua tahun di sekolah rendah belajar sendiri.
"Kau suka belajar sendiri, itu bagus," puji ayahnya.
"Aku juga dulu tidak sekolah. Tapi aku belajar banyak keahlian ," kata Jos Franklin.
Ia menatap putranya itu dengan sedikit tanda tanya.
"Bagaimana pekerjaan kamu ?"
"Aku sudah belajar banyak, dari tukang batu atau kayu, tidak ada yang istimewa, " jawab Ben bosan.
"Ada lagi kepandaian bagus dan sangat berguna." Ayahnya berbicara.
"Pekerjaan apa itu ?"
"Seni mengasah besi, potong memotong, memperbaiki mesin, " ujar ayahnya .
"Itu cocok bagimu,mengenal mesin dan teknik mesin potong."
"Itu boleh juga," jawab Ben sedikit ragu.
"Kau bisa trampil tanpa sekolah, aku akan membuat kamu pandai dengan membawa kamu ke sepupuku."
Setelah pembicaraan itu, besoknya mereka pergi menemui sepupu ayahnya. Disebuah bangunan cukup besar mereka berhenti.
"Hallo Samuel, " segera bertemu ayahnya menyapa sepupunya dengan ceria.
"Halo juga brother, apa kabarmu?"
"Aku baik-baik saja," jawab ayahnya membalas sapaan Samuel Franklin.