Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Arab Saudi Melayani Jemaah Haji?

Diperbarui: 12 Juni 2022   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 di Masjid Al Haram diberlakukan jarak sosial ketat melindungi diri dari Covid-19 Foto (AP/STR) via Kompas.com


Bagaimana Arab Saudi melayani jemaah haji adalah pekerjaan berat tapi juga sekaligus merupakan devisa bagi pemerintah  Arab Saudi.

"Haji" bagi  umat Islam ke kota Mekah  setiap tahun adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang dewasa Muslim yang mampu karena merupakan rukun Islam yang kelima.

Arab Saudi bertanggung jawab menerima tamu Allah itu dengan baik. Organisasi Konferensi Islam telah bersidang mensyaratkan kuota Haji untuk setiap negara muslim sama dengan seribu dari satu juta penduduk.

Jumlah umat Islam di dunia telah mencapai sekitar satu miliar tiga ratus juta orang. Ini   berarti  jumlah jamaah haji diizinkan kisaran maksimal satu juta tiga ratus ribu orang . Tapi Arab Saudi sebelum Covid 19 telah mengeluarkan kuota  2.5 juta orang.


Namun ini tidak bisa dilakukan lagi karena Covid-19 jumlah itu berkurang lebih dari separuhnya. Tahun 2022 ini Arab Saudi  hanya menetapkan  jumlah jemaah  satu juta orang.

Jumlah tersebut adalah 85 persen untuk jemaah haji dari luar Arab Saudi.  Sementara 15 persen lagi untuk jemaah haji di Arab Saudi atau penduduknya sendiri.

Indonesia hanya dapat kuota 10 persen atau 100.051 jemaah.

Meski berkurang lebih dari setengahnya tapi itu jumlah yang paling besar dari negara lain.

Indonesia adalah penduduk muslim terbesar di dunia.

Arab Saudi  mengatakan bahwa peziarah harus berusia di bawah 65 tahun dan divaksinasi penuh terhadap virus Covid-19

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline