Jabatan Presiden Duterte berakhir setelah Marcos Jr dilantik akhir Juni ini.
Konstitusi Philipina mensyaratkan Presiden hanya dipilih satu kali saja selama 6 tahun . Jabatan tidak bisa diperpanjang.
Pengadilan Kriminal Internasional Den Haag, Belanda, September 2021 telah menyetujui penyelidikan penuh terhadap Duterte.
Kelompok Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa Duterte telah merenggut puluhan ribu nyawa dalam perang anti narkobanya.
Presiden Duterte awalnya ingin mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Ini akan memberikan kekebalan hukum baginya dari sanksi Pengadilan Den Hagg.
Tanggal 01 sampai 08 Oktober 2021 adalah hari pendaftaran untuk pemilihan presiden berikutnya di Filipina.
Meski pendaftaran telah ditutup, menurut peraturan Filipina, jika calon dari salah satu pihak mengundurkan diri sebelum pukul 17.00 orang lain bisa menjadi penggantinya.
Duterte rencananya akan menggantikan anaknya Sarah Duterte sebagai Calon wakil Presiden.
Namun, Duterte akhirnya tidak ",jadi" mencalonkan diri sebagai wakil presiden, diduga popularitasnya menurun.
Ia bergabung dengan PDDS, partai pro-federal, sebagai kandidat Senat.
Walikota Sarah Duterte adalah anak kesayangannya. Sarah sebelumnya adalah walikota Davao City, sebuah kota di Filipina selatan basis kekuatan keluarga Duterte.