Lihat ke Halaman Asli

Mengapa PBB Menetapkan 21 Mei Hari Teh Internasional?

Diperbarui: 24 Mei 2022   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Teh di Danau  Kembar Alahan Panjang, Solok Selatan Sumbar Foto : Prokabar. Com

Teh adalah minuman  yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air. Teh kemungkinan berasal dari India atau Cina. Namun di mana tanaman itu pertama kali tumbuh tidak diketahui. Tapi Cina mengklaim Teh telah dikonsumsi di Cina sejak 5.000 tahun yang lalu.

PBB dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal  19 Desember 2019  lalu
menetapkan tanggal 21 Mei sebagai 'Hari Teh Internasional'
( International Tea Day).

Alasan badan dunia, karena produksi dan pengolahan teh merupakan sumber mata pencaharian  bagi jutaan orang di negara-negara berkembang dan harus dilestarikan.

Teh oleh PBB  disebut  dapat mengurangi kemiskinan dinegara penghasil teh. Tanaman teh juga ramah lingkungan.

Di Cina dan Jepang, teh bukan hanya minuman yang menyehatkan tapi juga adalah budaya bangsa.

Indonesia adalah penghasil teh ke 7 didunia. Diberbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat , Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Kerinci ada perkebunan Teh.

Perkebunan teh  di Sumbar ada di dekat  Danau Kembar, Solok Selatan. Ini  dikerjakan oleh Perusahasan Perkebunan Teh Negara V (PTPN V)

 'Danau Dibawah' Terletak  Diatas dan 'Danau Diateh' Terletak Dibawah. Nama yang Terbalik. Foto: BKPMD Sumbar.

Ketika saya  bertugas dalam pekerjaan yang berhubungan dengan perlindungan tenaga kerja (sekarang BPJS Ketenagakerjaan) saya sering ke daerah ini.

Sekaligus berwisata ke danau "Diatas dan Danau Dibawah."
Danau ini agak aneh. Dimulai dari namanya yaitu Danau Diatas  terletak dibawah . Danau Dibawah'  terletak diatas.
(bingung iya?) Tapi itulah kenyataannya. 

Legenda penduduk ada Naga yang terbunuh. Darah yang banyak  dari kepala (atas) mengalir ke Danau Bawah menjadi Danau besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline