Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di Texas pada tanggal 14 Mei lalu.
Presiden mengunjungi Musk, setelah menghadiri KTT khusus ASEAN-AS di Washington pada 12-13 Mei. Seperti kita lihat, dalam foto penampilan Elon Musk tetap seperti biasa dengan kaos oblonknya. Musk seperti tidak menyadari, bahwa dia bertemu dengan sebuah negara besar yang punya penduduk terbesar ke empat dunia. Tapi itulah Musk seorang bilioner yang cuek dan punya kegiatan supersibuk .
Belum jelas hasil kunjungan tersebut, kecuali ada undangan untuk Musk November tahun ini, untuk hadir di Kelompok Dua Puluh (G20) di Bali. Indonesia telah mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Tesla mengenai investasi baterai dan ingin bekerja sama dengan perusahaan teknologi ruang angkasa Musk.
Sebelumnya, Musk sedang dalam pembicaraan dengan India tentang desain basis produksi di negara itu.
Namun diduga tarif impor India yang tinggi dan kurangnya ekosistem untuk mendukung penjualan kendaraan listrik telah membuat Musk khawatir, dan dia sekarang mungkin melirik Indonesia untuk Tesla.
Perwakilan Tesla dikabarkan telah bertemu dengan Pusat Produksi Nikel Morawali di Sulawesi.
Menteri Koordinator Bidang Penanaman Modal dan Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kepada media bahwa "mereka" (Tesla) sangat senang dengan data yang mereka terima sejauh ini."
Sebelumnya Luhut ke Texas bertemu dengan Musk . Pemilik Tesla ini dikabarkan tertarik membangun pabrik kendaraan listrik Tesla di Indonesia untuk pasar Asia.
Itu adalah mobil listrik dengan baja tahan karat dan baterai lithium terner. Nikel logam menyumbang hampir 30% dari total biaya baterai. Saat ini, semua model Tesla dilengkapi dengan baterai lithium terner. Oleh karena itu, Musk sangat mementingkan sumber daya nikel.
Sejak tahun 2021, Tesla telah menandatangani perjanjian pasokan dengan sejumlah pemasok nikel. Diantaranya Talon Metals untuk membeli 75.000 ton konsentrat nikel dari proyek yang sedang dikembangkan di negara bagian Minnesota, AS.