Lihat ke Halaman Asli

Terusan Kra, Memotong Jalur Suplay Tidak Lagi Lewat Selat Malaka

Diperbarui: 29 April 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thailand dan China akan Bangun Terusan Kra dan akan menyebabkan Selat Malaka Sepi Foto : etoday.

Semenjak tanggal 18 Februari 2021 lalu dan sampai saat ini dalam beberapa hari terakhir CCTV Cina melaporkan bahwa pemerintahnya siap mempelajari penggalian untuk memperluas Tanah Genting Kra di Thailand. 

Stasiun televisi Cina CCTV juga telah merilis laporan khusus berjudul Silk Road to the Future  yang menyatakan Pemerintah Cina sedang mempelajari proposal untuk membangun dan mendanai proyek Tanah Genting Kra Thailand.

 Ini adalah bagian dari inisiatif Belt and Road atau Jalan Sutra Baru.
Menggali Terusan Kra juga akan membantu menghasilkan pendapatan besar bagi Thailand 

Tanah Genting Kra telah diminati sejak tahun 1677 pada masa pemerintahan Raja Narai yang Agung.  Rencananya menggali terusan yang menghubungkan Teluk Thailand dengan Laut Andaman sejak masa pemerintahan Raja Narai Agung. 

Insinyur Prancis telah lama mensurvei medan dan setuju bahwa jalur air yang ada dapat disesuaikan untuk mencapai Tenasserim dan Myeik.

Ide pertama untuk membangun hubungan laut antara dua wilayah di wilayah selatan Thailand          Sampai pemerintahan Raja Buddha Yodfa Chulalok Untuk alasan strategis menguasai kedua pantai Thailand dan mencegah ancaman dari musuh. 

 Tanah Genting Kra, adalah bagian tersempit dari Semenanjung Malaya, terletak di Ban Thap Lie, Kecamatan Ma Mu, Kabupaten Kra Buri, Provinsi Ranong.

 Tanah Genting Kra untuk memperpendek jarak navigasi dari Laut Andaman ke Teluk Thailand. tanpa harus memutar ke Semenanjung Malaya dan Indonesia (selat Malaka)

 Cina  dengan Thailand telah sepakat akan menggali Tanah Genting Kra mengembangkan Proyek Tanah Genting Kra "Big Tu"

Tanah Genting Kra akan  menghubungkan Teluk Thailand dan Laut Andaman .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline