Rusia dapat memainkan rolet Rusia dengan atau dan menurunkan harga minyak, demikian perkiraan seorang analis yang tidak mau disebutkan namanya.
Rusia adalah penghasil minyak nomor 3 di dunia setelah Arab Saudi.
Negara terbesar produksi minyak bumi sebenarnya dipegang Amerika Serikat dengan 13.973.0002 barel perhari.
Arab Saudi 11.624.0003 perbarel/hari dan selanjutnya adalah Rusia 10.853.0004 barel perhari.
Menyusul Tiongkok peringkat empat dengan 4.572.000 barel perhari.
OPEC mencegah negara anggotanya dimanfaatkan oleh negara-negara industri dengan memastikan negara pengekspor minyak memperoleh harga minyak yang adil.
Jelasnya membuat kaya negara penghasil minyak dengan kebutuhan sedikit melahirkan milyarder minyak khususnya di negara Teluk dan kerajaan penghasil minyak.
Pada tahun 2020 Keputusan Rusia untuk tidak mendukung perjanjian OPEC, yang diisi dengan dana surplus dari ekspor minyak akan bisa, "menderita kerusakan besar."
Mengutip pernyataan Rosneft dan pernyataan Vladimir Putin tahun 2020.
Sekarang masih harus dilihat siapa yang akan tunduk terlebih dahulu.
Taruhannya sangat besar, tentu saja, bukan hanya nasib Rusia dan pengusaha minyak Amerika, tetapi juga petromonarki Teluk yang menderita pukulan besar .
Kerugian juga terhadap anggaran negara yang tergantung minyak seperti Nigeria, Angola, Aljazair, dan pada tingkat lebih rendah Venezuela.