Lihat ke Halaman Asli

Hapus Swab dan Test Antigen, Bisnis Swab Merugi?

Diperbarui: 9 Maret 2022   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya termasuk paling gembira dengan dihapusnya kewajibanTes swab dan antigen.

Pemeriksaan itu membuat biaya bepergian  membengkak.

Biaya menurut Pemerintah  batas tertinggi harga rapid test antigen adalah Rp 99.000 untuk Pulau Jawa dan Bali, serta Rp 109.000 untuk luar pulau Jawa dan Bali. Banyak rumah sakit dan klinik biaya mulai dari Rp 120 ribu hingga Rp 275 ribu.

Di Jakarta sebuah rumah sakit saya dan keluarga terpaksa urut dada karena ada  test PCR/swab test dengan biaya mahal.
Ini harus untuk 3 orang kalau bepergian. 

Banyak pelayanan kesehatan berlomba lomba menyediakan pelayanan Swab dan antigen sebagai bisnis yang menguntungkan. 

Dengan dihapusnya ketentuan ini, jelas memukul bisnis mereka.

Saya rasa memang sudah waktunya hal seperti swab dan test antigen dihapuskan untuk meringankan masyarakat. 

Kalau sudah memberikan vaksin kepada masyarakat,sudah waktunya aturan kewajiban tes PCR dan Antigen  dihapus. Tapi kita tetap harus melaksanakan protokol kesehatan. Vaksin rupanya tidak menjamin kena Covid atau Omicron.  Tapi menurut berita kalau kena ringan dan tidak fatal.

Menghapus antigen dan swab berhemat, biaya transportasi menjadi lebih terjangkau.

Saya pernah memutuskan tidak jadi naik pesawat dan keluarga. Namun ternyata ada yang lebih murah.

Menggunakan kapal laut melalui sebuah perusahaan negara. Ada  fasilitas harga khusus untuk pemeriksaan tes swab Antigen dan PCR bagi calon penumpang kapal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline